Idris Idham: Kepemimpinan Baru FSP ISSI Jadi Energi Positif Gerakan Buruh Nasional
Jakarta, 12 Oktober 2025 — Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSP FARKES R - KSPI) menyampaikan selamat dan sukses kepada Bung Muh Musafir, S.T. dari Semen Tonasa yang terpilih sebagai Ketua Umum, dan Bung Agus Sarjanto, S.H. dari Semen Tiga Roda yang terpilih sebagai Sekretaris Umum Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISSI) periode 2025–2029.
Pemilihan kepengurusan baru ini berlangsung dalam Kongres VII FSP ISSI yang digelar di Makassar - Sulawesi Selatan pada 10–12 Oktober 2025. Kongres dihadiri oleh delegasi serikat pekerja dari berbagai perusahaan semen nasional dan menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat organisasi serta memperjuangkan hak-hak buruh di sektor industri semen.
Atas nama FARKES KSPI, Idris Idham, Sekretaris Jenderal FSP FARKES KSPI yang juga Wakil Sekjen KSPI Bidang Hubungan Industrial, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terpilihnya kepengurusan baru FSP-ISSI.
“Kami mengucapkan selamat kepada Bung Muh Musafir dan Bung Agus Sarjanto yang telah dipercaya memimpin FSP-ISSI periode 2025–2029. Harapan kami, semangat kongres ini menjadi energi baru dalam memperkuat solidaritas antar federasi di bawah KSPI. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa memperjuangkan kebijakan ketenagakerjaan yang semakin berpihak pada buruh,” ujar Idris Idham.
Lebih lanjut, Idris menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antar federasi industri di bawah KSPI untuk menghadapi dinamika ketenagakerjaan nasional, terutama di tengah transformasi industri, digitalisasi, dan perubahan regulasi yang berdampak langsung terhadap pekerja.
Menurutnya, keberhasilan FSP ISSI dalam menjaga kekompakan dan memperjuangkan kepentingan buruh di sektor semen menjadi inspirasi bagi federasi lainnya untuk terus memperkuat peran gerakan serikat pekerja di tingkat nasional.
FARKES KSPI berharap kepengurusan FSP ISSI periode 2025–2029 dapat menjadi simbol persatuan, solidaritas, dan keberlanjutan perjuangan buruh Indonesia menuju keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.
